Kamis, 29 September 2016

Bangun Indonesia dari Desa- Sharing Alumni (Nur Agis Aulia)

      Ada sekitar 28,5 juta penduduk miskin di Indonesia, 17,9 juta terpusat di desa. Desa tidak terbangun secara optimal, padahal pemerintah telah mengalokasikan dana bantuan desa sebesar 46,9 Triliun untuk 74.754 desa di Indonesia. Ternyata bukan soal dana yang menjadi permasalahan, akan tetapi sumber daya unggul yang mau tinggal di desa. Hal tersebut yang menjadi alasan bagi Nur Agis Aulia untuk akhirnya memilih untuk membangun desanya.
      Mas Agis adalah salah satu alumni RK yang berkecimpung dalam bisnis Integrated Farming sekaligus pemberdayaan masyarakat. Menjadi sarjana PSdK UGM yang lulus dengan predikat cum laude akan tetapi memilih untuk tinggal di desa memunculkan stigma negative dan underestimate dari banyak orang. Orang-orang menilai bahwa sarjana yang tinggal di desa dianggap sarjana gagal. Padahal dengan tinggal di desa maka terdapat peluang besar untuk lebih sukses, terutama dalam bidang agrikultur.

      Menurut beliau, potensi paling signifikan yang dapat dikembangkan di desa adalah dengan bertani dan beternak. Beliau meyakini bahwa makanan tebaik adalah yang dihasilkan oleh tangan sendiri. Melihat kondisi yang kita hadapi saat ini bahwa beras diberi pemutih, daging bisa jadi disuntik, tidak disembelih dengan cara yang benar, pemakaian antibiotik, sayur dengan residu pestisida, dan ikan yang diawetkan dengan formalin, Mas Agis berkeinginan menyediakan makanan terbaik. Beliau mengatakan bahwa konsep terbaik bertani dan beternak sudah lengkap dalam Al-Qur’an, sehingga menguatkan beliau untuk menjadi petani, tujuannya sukses dunia akhirat, pun jika gagal, maka beliau sudah mengamalkan ajaran Al-Qur’an dan hadits.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar