Ketaatan
kita adalah bentuk kesyukuran kita pad Allah. Betapapun kita berusaha untuk
mensyukuri nikmat-Nya, belum tentu kita bisa maksimal dalam melakukannya. Bisa
jadi kita tidak menyadari seberapa banyak nikmat yang telah Ia berikan.
Hendaknya ketaatan kita kepada Allah diiringi dengan istighfar.
“Ada dua nikmat, aku tidak tahu mana yang lebih utama: 1. Hidayah Islam 2. Allah tidak menjadikanku Hauriyah”
Nikmat
Islam
Mayoritas
manusia mengejar kebahagiaan. Apa sesungguhnya kebahagiaan tersebut?
Kebahagiaan adalah hati yang tenang dan jiwa yang lapang. Banyak orang yang
mengejar kekayaan, popularitas, ataupun jabatan untuk memiliki kebahagiaan
jiwa. Mereka ibarat orang yang mengejar fatamorgana, seperti ada padahal tidak
ada wujudnya. Kebahagiaan hanya dapat dirasakan oleh hati yang di dalamnya
dipenuhi dengan keimanan. Kebahagiaan hakiki dalam hidup adalah jannatuddunya.
Manusia
berada di antara kesusahan dan kesenangan. Seorang mukmin dapat senantiasa
menjadikan segala perkara sebagai bentuk kebaikan ketika hatinya senantiasa
berada di aatara rasa syukur dan sabar.
Allah
tidak Menjadikan diri kita sebagai Hauriyah
Hauriyah
diartikan sebagai khawarij atau orang yang keluar (ahli bid’ah). Lurusnya
pemikiran adalah sebuah harga yang mahal. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
seseorang tersesat antara lain: 1. Fasadul Qalbi 2. Fasadul Qashbi. Dan 3.
Salah Guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar