Prophetic leadership
atau kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang membebaskan dari segala
bentuk penuhanan terhadap yang lain, kepemimpinan yang mentauhidkan Allah
semata dan membebaskan diri dari hawa nafsu. Kepemimpinan profetik dicontohkan
oleh Nabi-Nabi kita dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Kepemimpinan profetik
selaras dengan tujuan umat manusia diciptakan di Bumi ini.
Dalam menerapkan
kepemimpinan profetik, liberasi atau pembebasan dimulai dari diri sendiri,
kemudian merambah menuju pembebasan kaum dari segala bentuk penindasan yang
dzhalim. Pembebasan tersebut akan membawa perubahan bagi Umat Islam. Tiga hal
yang menjadi titik tolak perubahan adalah 1. Kesadaran akan kesalahan diri
sendiri, tidak menyalahkan kondisi dan orang lain, 2. Berada di lingkungan
dengan orang-orang yang sevisi, dan 3. Kolaborasi dengan orang-orang yang
heterogen.
Pemimpin profetik
senantiasa melibatkan Allah dalam setiap langkahnya, karena ia tahu bahwa ia
lemah dan Allah adalah factor determinan dari usaha yang dilakukannya. Pemimpin
profetik adalah pemimpin yang memiliki pengetahuan yang luas dan selalu haus
akan ilmu. Ia bisa memberikan warna dan kebaikan bagi lingkungannya, bukan
malah tercemari oleh warna-warna yang tidak baik.
Dalam melakukan
perubahan diri menuju pemimpin profetik, kita jangan terjebak dalam casing
kurcaci kecil. Kita harus berusaha melepaskan casing tersebut agar menjadi
raksasa-raksasa. Setiap dari kita harus segera bermetamorfosis dari ulat-ulat
nakal menjadi kupu-kupu peradaban, agar siap untuk meledakkan big bang- big
bang dari dalam diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar